Berita Sumut

Aksi Begal di Medan Kembali Renggut Korban, Ini Upaya Polisi

Faeza
(Mtc/ist)
MATATELINGA, Medan: Dalam dua hari berturut-turut, aksi kawanan begal di Medan merenggut nyawa. Polisi pun mengaku akan bekerja keras mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan terhadap pengendara dan pengemudi aplikasi online di dua lokasi di Jalan Juanda dan Jalan Sempurna itu.

"Sudah kita kumpulkan seluruh bukti-bukti. Saat ini kita tengah bekerja keras untuk menangkap para pelakunya," ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Febriansyah, Minggu (24/9).

Adapun dua pengendara dan pengemudi online tewas dibunuh perampok, yakni Ridwan Limbong (33) warga Jalan Palem IX, Desa Helvetia, Kecamatan Helvetia, pengemudi ojek online tewas usai dirampok empat pemuda saat melintas di Jalan Juanda, tepatnya di Bundaran Pardede, pada Sabtu (23/9) dinihari. Ketika itu korban dirampok hendak mengantarkan penumpangnya.

Dalam kasus ini personil Polsek Medan Baru berhasil membekuk satu orang pelaku berinisial MD (24) dan kasusnya tengah dalam pengembangan untuk menangkap tersangka lainnya yang masih melarikan diri (buron).

Ke esokannya harinya, Minggu (24/9) dinihari kasus perampokan terhadap pengemudi berbasis aplikasi online kembali dialami berinisial DJS warga Jalan Kemiri II, Kecamatan Medan Kota. Saat ditemukan kondisi korban cukup mengenaskan karena banyak luka cukup serius di kepala korban hingga meninggal dunia.

Untuk kasus ini terbilang cukup sadis. Pasalnya, para pelaku yang diduga penumpang membuang jasad korban ke selokan di Jalan Sempurna. Tak hanya itu mobil Toyota Avanza warna putih untuk membawa penumpang turut dibawa pelaku kabur.  

Personil Polsek Medan Kota yang mengetahui aksi perampok hingga menyebabkan korbannya meninggal langsung turun ke lokasi melakukan penyelidikan.

Terkait maraknya terjadinya perampokan terhadap para pengendara dan pengemudi aplikasi online dikarenakan kurangnya antisipasi dan kewaspadaan. Sebab para pengemudi dan pengendara online itu tidak mengetahui apakah penumpang pelaku kejahatan atau tidak.

Tak hanya itu, aksi perampokan berujung pembunuhan dikarenakan mereka (pengemudi online) bekerja hingga dinihari yang merupakan waktu rawan terjadi aksi tindak kriminal.

"Mohon doanya agar para pelaku secepatnya ditangkap. Aksi yang dilakukan sudah meresahkan masyarakat," pungkas Febriansyah. (mtc)
Penulis
: amrizal
Editor
: Faeza
Tag:aksi begaldriver ojek onlinePolrestabes Medan

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.