Mtc/ist
Orangtua bayi yang lahir dengan kondisi usus keluar (gastroschisis) di Medan membutuhkan uluran tangan untuk membiayai perawatan anaknya yang dinamai Arjun Adipati di Rumah Sakit Adam Malik.
MATATELINGA, Medan: Orangtua bayi yang lahir dengan kondisi usus keluar (gastroschisis) di Medan membutuhkan uluran tangan untuk membiayai perawatan anaknya yang dinamai Arjun Adipati di Rumah Sakit Adam Malik. [adx]
Kedua orangtua bayi yakni Imalia (18) dan Gunawan (30) mengaku tak sanggup membayar biaya perawatan. Pasalnya bayi itu terdaftar sebagai pasien umum yang nilainya jutaan rupiah per hari. Gunawan mengatakan menjadi pasien umum terpaksa dipilih lantaran keduanya terkendala administrasi saat mengurus BPJS dan Jaminan Persalinan (Jampersal) Baca Juga: Innalillahi, Bayi Usus di Luar Akhirnya Meninggal "KTP saya tidak ada KTP Istri juga nggak ada, sementara istri saya KK ke ibunya orang Kepulauan Riau. Masalahnya nama saya di KK ibu sudah dipisah waktu saya merantau dulu," ujar Gunawan, ayah sang bayi kepada wartawan, Kamis (25/7) Saat ini Gunawan bingung menghadapi cobaan yang diterimanya. Di satu sisi dia memperoleh keterangan dari RS Adam Malik peluang bayinya hidup tipis, karena usus bayi infeksi saat proses persalinan, di sini lain dirinya dihadapkan dengan biaya rumah sakit yang begitu besar "Nggak usahkan biaya umum.Mau makan saja saya tidak tahu mau seperti apa lagi. Saya hanya penjual bakso goreng. Kadang penghasilan saya Rp20 ribu kadang 30 ribu setiap hari," ujar Gunawan dengan suara parau.
[adx] Kini Gunawan tak bisa berbuat banyak, selain hanya dengan berdoa dan mengharapkan belas kasih pemerintah. "Harapanya anak saya bisa tertolong , saya ingin mengendongnya. Saya mohon pemerintah. Nggak taulah mau ngomong apa lagi. Saya mohon bantuan untuk anak saya ,''ujar Gunawan. Sementara dr Erjan Fikri Ahli Bedah RS Ada M Malik, infeksi bayi, Gunawan sebenarnya bisa dicegah apabila keluarga melakuakn USG sehingga keadaanya dapat diketahui lalu dilakukan operasi saat persalinan agar usus bayi tidak infeksi. "USG kan perlu biaya, perlu biaya Rp400 -Rp 500. Keseharain kami hanya makan sarimi dan telur karena penghasilan terkadang 30 ribu. Saya jualan dengan minyak lampu, belinya Rp 5000 tiap hari. Minyak makan Rp5000, disitu penghasilan saya bagi bagi sekalian juga beli beras untuk makan,"ujar Gunawan [adx]
Sementara itu Kasubbag Humas RS Adam Malik Rossario Dorothy, membenarkan besarnya perawatan bayi tersebut, namun pihaknya tetap merawat bayi mungil itu semaksimal mungkin. "Biayanya sangat besar, karena perawatannya di ruang rawat khusus yang diusahkan tingkat infeksinya itu tidak terlalu tinggi, karena bayinya rentan infeksi. Detail (biayanya) kurang tahu, pastinya jutaan,''ujar Rossario. Pihak Adam Malik, mengaku akan terus melayani pasien, namun mereka juga tetap mengimbau kepada masyarakat maupun pemerintah setempat agar membantu pembiayaan bayi tersebut " Ya, dengan memanfaatkan dinas berwenang memanfaatkan biaya kurang mampu atau ada elemen masyarakat yang membantu silahakan,'' ujar Rossario. (mtc/fae)
Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.
Oke, Setuju