Berita Sumut

Penerbangan Silangit-Singapura Dilakukan 3 Kali Seminggu

Faeza
Mtc/pintor
Tanggal 28 Oktober 2017 merupakan hari bersejarah dalam penerbangan di Indonesia. Salah satu bandara berubah status menjadi bandara Internasional yaitu Bandara Silangit yang berada di Tapanuli Utara Sumatera Utara.
MATATELINGA, Tobasa: Tanggal 28 Oktober 2017 merupakan hari bersejarah dalam penerbangan di Indonesia. Salah satu bandara berubah status menjadi bandara Internasional yaitu Bandara Silangit yang berada di Tapanuli Utara Sumatera Utara.

Penerbangan perdana dari Singapura ke Silangit dilaksanakan pada Sabtu 28/10/17 dengan pesawat Garuda dengan membawa penumpang turis asal Singapura disambut langsung oleh Menkomaritim Luhut Binsar Panjaitan, Tengku Ery Nuradi, Bupati Darwin Siagian, Nikson Nababan, Dosmar Banjarnahor dan beberapa pejabat dan utusan dari Garuda Indonesia.

Penerbangan dilakukan dengan memakan waktu sekitar 55 menit dari Singapura menuju Silangit. Ini merupakan penerbangan dengan waktu yang sangat singkat. Jauh lebih cepat ketimbang dari Jakarta ke Silangit dengan waktu tempuh 1 jam 15 menit.

Rencananya, jadwal penerbangan dari Singapura ke Silangit akan lakukan pada setiap Selasa, Jumat dan Minggu. Jumlah penumpang yang bisa diangkut pesawat bermesin jet tersebut 96 orang.

Silangit merupakan rute yang ke 38 penerbangan internasional dari 110 rute internasional yang sudah ada. Jika sudah di resmikan, maka Sumatera Utara akan memiliki bandara internasional dan pelabuhan masing-masing dua buah. Bandara tersebut yaitu bandara internasional Kuala Namu dan Bandara Internsional Silangit.

Semua ini bertujuan untuk pencapain target kunjungan wisata 1 jt orang dari manca Negara. Singapura memiliki kunjungan wisata sekitar 19 juta."Masa kita tidak bisa mendapatkan 1% dari mereka (Singapura-red)" ungkap Tengku Erry Nuradi saat memberikan kata sambutan. Sedangkan Luhut Binsar panjaitan sebagai Menkomaritim mengatakan jika pencapaian kunjungan wisata bisa tercapai jika pemerintah bersama masyarakat sekitaran Danau Toba saling bersinergi. "Pariwisata tidak hanya sekedar cari uang, tapi harus juga memperhatikan kebersihan lingkungan. Masyarakat juga harus siap dengan ekonomi kreatuf seperti Kopi Silintong dan lainnya", ungkap Luhut.  Luhut juga meminta agar masyarakat jangan sebagai penonton saja. Masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam menunjang destinasi Danau Toba.

Salah satu yang sedang akan dibangun untung mendukung destinasi pariwisata Danau Toba yaitu hotel dan resort yang akan dibangun di Sigapiton pada tahun depan. Beliau juga meminta agar masyarakat turut menjaga kebersihan lingkungan. Luhut juga menyoroti limbah KJA (Keramba Jaring Apung), limbah Hotel, Ternak babi, rumah hunian dan lainnya tidak boleh lagi buang ke Danau Toba.

Luhut juga meminta agar masalah tanah bandara yang di klaim sebagaian warga miliknya harus diselesaikan. "Jika tanah bandara masih diklaim beberapa orang maka, jika sudah kepentingan public harus dibeli dan diselesaikan pemerintah setempat sesuai dengan aturan yang berlaku dan harga sesuai aturan.

(Mtc/Pintor)

Penulis
: Pintor
Editor
: Faeza
Tag:Bandara Silangitpenerbangan perdana

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.