Berita Sumut

Polda Sumut: Masyarakat Jangan Kaitkan Tragedi di Danau Toba dengan Hal Lain

Administrator
Google
MATATELINGA, Medan:   Isu penangkapan ikan mas berukuran besar di Danau Toba dikait-kaitkan dengan tenggelamnya KM Sinar Bangun mendapat komentar dari Polda Sumut, dalam hal ini Kasubdit Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Jumat (22/6/2018).



Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak mengait-ngaitkan tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun dengan hal-hal lain.

Cerita soal ikan mas besar ini, kata Nainggolan seperti  yang disampaikan pemilik akun Facebook Rismon Raja Mangatur Sirait ,34, pada Rabu (20/6/2018) yang mengatakan pada Minggu (17/6/2018) sekitar pukul 16.30 WIB ada pemancing di Desa Paropo Tao Silalahi yang mendapat ikan mas seberat 14 Kg.

Menurut Rismon, pada akun facebooknya, kata Nainggolan para pemancing yang menangkap ikan mas besar itu tak mengindahkan saran para tetua untuk mengembalikan ikan mas itu ke Danau Toba. Ikan mas itu dibawa ke rumah untuk dimasak dan dimakan.



Kemudian menurutnya pada Senin (18/6/2018) sore, terjadilah angin puting beliung yang menimbulkan angin kencang dan ombak besar di Danau Toba, tepatnya di Tao Silalahi Paropo. Karena itu terjadilah kecelakaan KM Sinar Bangun yang sedang melintas.

"Saya tidak tahu menahu soal ini. Hanya dua faktor yang menyebabkan KM Sinar Bangun tenggelam,"ujarnya.

Pertama, kata Nainggolan, faktor cuaca buruk, kedua adalah kelalaian manusia. Sama sekali tak ada kaitannya dengan hal lain, termasuk isu liar mengenai ikan mas.

"Nggak ngerti kita soal cerita ikan mas. Pokoknya ini tragedi. Mungkin faktor alam dan mungkin faktor over kapasitas. Hanya itu saja,"katanya, Jumat (22/6/2018).

Sampai saat ini, katanya, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan di samping ikut membantu melakukan pencarian para korban yang dinyatakan hilang.

Polisi sendiri, akunya, sudah mengamankan nakhoda KM Sinar Bangun berinisial SS.

SS diamankan di kediamannya pada Kamis (21/6/2018) dan dibawa ke Polres Samosir untuk diperiksa.

Namun pemeriksaan saat itu belum bisa dilakukan karena SS mengalami trauma. "Nanti kita cek dulu apa sudah diambil keterangan atau tidak," kata AKBP MP Nainggolan.

(Mtc/rel)

Penulis
: Amr/rel
Editor
: Amrizal

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.