Jumat, 07 November 2025 WIB

Preman Koptan Mandiri Rusak & Jarah Sawit Warga

- Kamis, 04 Mei 2017 02:01 WIB
Preman Koptan Mandiri Rusak & Jarah Sawit Warga
Mtc/benawi
Kapolres Asahan saat berada di lokasi kejadian.
MATATELINGA, Asahan: Kericuhan soal lahan yang saling merebutkan kepemilikan, membuat warga masyarakat petani sawit di Desa Perbangunan, Kecamatan Sei Kepayang, Asahan resah. Mereka pun meminta perlindungan pihak aparat kepolisian Resor Asahan.



Sekelompok preman yang konon didatangkan dari Pematang siantar mau pun Labuhan batu diduga dilakukan oleh ketua kelompok tani Mandiri HM Wahyudi untuk mengusir, merusak pondok serta menjarah hasil tanaman sawit milik warga yang enggan bergabung menjadi anggota kelompok tani Mandiri.

Alhasil, warga pun membuat pengaduan serta meminta perlindungan kepada Kapolres Asahan AKBP.Kobul Syahrin Ritonga,SIK,Msi. Keterangan Kapolres Asahan AKBP.Kobul Syahrin Ritonga,SIK,Msi yang didampingi Kasat Reskrim AKP.Bayu Putra Samara,SIK,  di hadapan warga masyarakat Dusun XIV, Desa Perbangunan Sei Kepayang Kabupaten Asahan mengatakan, Rabu (3/5/2017) tidak ada premanisme yang dapat hidup di wilayah hukum Polres Asahan.

"Kami akan menindak tegas semua pelaku premanisme maupun kejahatan lainnya yang mencoba mengusik ketentraman warga masyarakat," ujarnya. AKBP.Kobul Syahrin Ritonga,SIK,Msi juga meminta warga masyarakat petani sawit untuk tidak terpancing provokasi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.

"Serahkan semuanya kepada pihak kepolisian dan kami berjanji akan memberikan perlindungan kepada warga masyarakat, dan kepada warga masyarakat yang telah mengalami kerugian atas perlakukan serta perbuatan pelaku kejahatan di areal perladangan sawit tersebut hendaknya dapat menahan diri dan jangan sampai jatuh korban," serunya.



Secara terpisah Mangatur Sirait, purn polisi yang memiliki lahan perladangan sawit di areal tersebut kepada Matatelinga.com mengatakan, bahwa sudah setahun ini mereka menderita dan tertekan oleh perbuatan preman yang diduga orang suruhan ketua kelompok tani "Mandiri".

Mangatur Sirait juga menuturkan telah mendapatkan informasi pelaku pengrusakan pondok kami yang berada di atas lahan perladangan sawit yang dimiliki ini pada Senin (01/05/2017) sore hari di antaranya Lumban Raja bersama kawannya atas suruhan orang yang kerab dipanggil dengan sebutan  "Doktor". "Dan panggilan itu sering kami dengar untuk panggilan ketua Koptan Mandiri HM.Wahyudi," terangnya. 

Kaban Kesbang Pol.Buwono Prawana,SIP,Msi yang mewakili Pemerintah Kabupaten Asahan saat di lokasi konflik tersebut mengatakan tindakan anarkis oknum Koptan Mandiri sudah melewati batas kewajaran.



"Kami sangat mendukung tindakan tegas Kapolres Asahan AKBP.Kobul Syahrin Ritonga,SIK,Msi untuk menidak semua pelaku pengresukan serta penjarahan hasil buah sawit warga masyarakat ini," tandasnya.


(Mtc/benawi) 
Editor
:
SHARE:
 
Tags
 
Komentar
 
Berita Terbaru