Berita Sumut

Survey Indo Barometer: Edy Rahmayadi Jauh Lebih Tegas dari Djarot

Administrator
Google
MATATELINGA, Medan:   Sebuah survei yang diselenggarakan Indo Barometer menyatakan bahwa Cagub nomor urut satu Edy Rahmayadi memiliki karakter tegas dan berwibawa di mata masyarakat Sumut.



Survei tersebut dilaksanakan pada 4-10 Februari 2018 di 33 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Responden yang terlibat mencapai 800 orang.

Terkait parameter ketegasan, Edy meraih angka 86,1%. Angka tersebut jauh mengungguli kompetitornya Djarot Saiful Hidayat yang hanya meraih 78,6%.



Sedangkan dalam parameter kewibawaan, Cagub Edy Rahmayadi unggul dikisaran angka 88,1% sedangkan Djarot Saiful Hidayat mendapat poin 81,0%.

Ketegasan dan kewibawaan menjadi nilai plus yang memang harus dimiliki oleh Calon Gubernur Sumut. Hal tersebut karena masyarakat Sumut sendiri dikenal memiliki karakter yang tegas dan kuat, sehingga pemimpinnya pun sepatutnya mewakili masyarakat Sumut.



Karakter itu pulalah yang membuat seorang pemimpin berprinsip dan tidak mudah disetir berbagai pihak saat berkuasa. Riuhnya arus kepentingan dalam pemerintahan menjadikan pemimpin harus memiliki sifat tegas sebagai pengambil keputusan.

Ada satu parameter lagi yang membuat Edy menang mutlak atas Djarot yakni parameter putra daerah. Edy tentu saja unggul 100% dibanding Djarot yang meraih 0%.

Edy yang berpasasangan dengan Musa Rajekshah "Eramas" memang mempunyai riwayat kedekatan dengan Sumut. Begitu besar cintanya pada rakyat Sumut, Edy rela meninggalkan karir militernya dan fokus untuk membangun Sumut.

Kasus Reklamasi dan Puskesmas

Menurut survey tersebut, Djarot unggul dalam indikator jujur dan bebas korupsi yakni sebesar 77,1%, sedangkan Edy meraih 69,4%.

Hal itu justru menimbulkan tanda tanya besar karena nama Djarot sebenarnya disebut-sebut dalam beberapa dugaan kasus korupsi di Jakarta, seperti Reklamasi dan Pembangunan Puskesmas.  

Pada kasus penetapan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Pulau Reklamasi di Teluk Jakarta, polisi rencananya baru akan memanggil Djarot seusai Pilkada.  Untuk kasus pembangunan Puskesmas, nama Djarot dikaitkan dalam proyek yang diduga merugikan negara senilai 300 miliar.

Pengamat Politik Sumut, Ikhyar Velayati Harahap pernah meminta Djarot menjawab persoalan puskesmas tersebut.

Dilansir dari Rmolsumut, Ikhyar yang juga Ketua PKNU Sumut pernah meminta Djarot Saiful Hidayat bersama Kepala Dinas Kesehatan, pejabat pembuat komitmen dan  kontraktor memberi klarifikasi ke media dalam kasus puskesmas tersebut. Namun sampai saat ini persoalan Djarot belum terjawab.

Penulis
: Amr/rel
Editor
: Amrizal
Tag:Edi IjeckERAMASMatatelingaSurvei

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.