Matatelinga - Malanag, Persela
selama ini memercayakan tusukan dari sayap melalui Zaenal Arifin dan
Arif Ariyanto. Sedangkan Arema memiliki pemain sayap yang lebih
beroperasi sebagai striker, yakni Beto Goncalves dan Samsul Arif. Walau
karakter berbeda, peran mereka hampir sama.
Dua tim yang mendewakan permainan sayap bakal bertumbukan di Stadion
Surajaya, Lamongan. Persela Lamongan dan Arema Cronus dipastikan bakal
beradu kecepatan di bagian sirip yang kebetulan dihuni pemain dengan power dan kecepatan berlari di atas rata-rata.
Zaenal Arifin dan
Arif Ariyanto adalah sayap murni dan mencetak gol bukan tugas utama
mereka. Misi mereka adalah membawa bola ke depan dan melontarkannya ke
striker di tengah. Tapi keduanya bisa mencetak gol jika momentumnya
mendukung.
Itu berbeda dengan Samsul Arif dan Beto Goncalves.
Keduanya striker ini memang berkarakter asli sebagai striker, hanya saja
digeser agak melebar karena memiliki kecepatan. Kemampuan juga berbeda,
karena keduanya lebih lihai bergerak diagonal ke depan gawang dibanding
melakukan umpan silang.
"Menghadapi bek Arema menjadi tantangan
tersendiri. Saya siap beradu lari dan semoga mendapat kesempatan
mencetak gol," kata winger Persela Zaenal Arifin. Jika Persela bisa
bermain ofensif, dia optimistis akan banyak tekanan dan peluang ke
pertahanan tim tamu.
Kemungkinan beroperasi di sektor kanan,
Zaenal bakal berhadapan dengan Johan Alfarizie yang juga memiliki
kecepatan memadai. Niat yang sama juga dilontarkan striker sayap Arema
Cronus Beto Goncalves. Setelah hanya nyaris membobol gawang Semen
Padang, dia ingin menambah koleksi golnya di Lamongan.
"Di setiap
pertandingan saya ingin mencetak gol. Hanya kadang-kadang kurang
beruntung. Semoga saya bisa (mencetak gol) lawan Persela," cetusnya.
Para pemain sayap tersebut kelihatannya bakal diturunkan menjadi starter di pertandingan Rabu (8/10).
Sebab
mereka adalah pemain dengan jam terbang dan rating paling tinggi di
posisinya masing-masing. Formasi apapun yang mungkin diturunkan Persela
atau Arema, tidak akan meninggalkan mereka di bangku cadangan kecuali
ada sebab khusus misalnya masalah kebugaran.
Melihat koleksi gol,
mobilitas, serta efektivitas permainan para winger dalam sebuah tim,
tampaknya duet sayap Samsul Arif-Beto Goncalves masih lebih
membahayakan. Mereka mendapat peran yang memungkinkan untuk mencetak gol
dibanding sayap milik Persela.
(Mt/Okz)