Ekonomi

Pasar Saham AS Sentuh Level Terendah

Administrator
Matatelinga - New York,  data ekonomi mengecewakan pada penjualan ritel dan klaim pengangguran telah memberikan tekanan pada pasar saham. Saham-saham di Amerika Serikat (AS) kembali merosot, karena kekhawatiran di Irak meningkat.

Tiga indeks saham utama AS berakhir mendekati posisi terendah sesi. Meskipun, indeks S&P 500 turun selama tiga sesi berturut-turut, pertama kalinya sejak awal April. Indeks Dow Jones Industrial Average bahkan turun lebih dari 100 poin untuk hari kedua berturut-turut.

Pasukan etnis Kurdi mengambil kendali dari pusat minyak Kirkuk, beberapa jam setelah pasukan Syiah yang dipimpin pemerintah meninggalkan pos-pos mereka. Meski demikian, Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa dia menolak untuk mengesampingkan tindakan AS di Irak terhadap militan Islam Sunni.

"Ada sedikit modus krisis di sini. Kekhawatiran geopolitik pasti telah mengambil alih. Ini situasi yang sangat car, dan hal-hal yang terjadi tampaknya sangat cepat," kata kepala investasi Solaris Asset Management LLC, Timothy Ghriskey, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (13/6/2014).

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 109,69 poin atau 0,65 persen menjadi 16.734,19, indeks The S&P 500 (SPX) turun 13,78 poin atau 0,71 persen menjadi 1.930,11, dan indeks The Nasdaq Composite (IXIC) turun 34,30 poin atau 0,79 persen menjadi 4.297,63.

The Dow menyentuh intraday low di 16.703,73, sedangkan indeks S&P 500 jatuh serendah 1.925,78, dan Nasdaq tergelincir ke posisi terendah sesi di 4.284,528. Indeks Volatilitas CBOE (VIX) Wall Street yang mengukur ketakutan investor, melonjak 8,3 persen menjadi berakhir pada 12,56.

Data dari BATS Global Markets mencatat volume perdagangan terjadi sekira 5,5 miliar saham di bursa AS, sedikit di bawah rata-rata 5,76 miliar pada bulan lalu.


(Okz/Mt)

Tag:imfperekonomiansaham

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.