Ekonomi

Es Kepal, Dari Malaysia Singgah Ke Indonesia


Es milo kepal / photo by food.idntimes.com
MATATELINGA, Jakarta: Setelah demam Ice Blender, Cincau Cappucino, hingga King Mango Ice mulai mereda, kini ada tren minuman baru yang digandrungi masyarakat Indonesia, yaitu Es Kepal Cokelat.

Campuran es serut, susu cokelat kental, dan topping tambahan itu mulai marak ditemukan di jalan-jalan Ibukota Jakarta hingga beberapa daerah dalam beberapa bulan terakhir. Namun, siapa sangka minuman ini rupanya berasal dari negara tetangga, Malaysia, yang sudah tren sejak tahun lalu.

Annisa Nurfajri (25) menceritakan bahwa ia sebenarnya telah mengenal Es Kepal Cokelat sejak akhir tahun lalu, saat tengah melancong ke Negeri Jiran itu.

"Saat liburan ke Kuala Lumpur sudah pernah coba, jadi sebenarnya tidak terlalu antusias saat coba di Jakarta. Tapi akhirnya saya coba juga sih es kepal cokelat di sebuah kedai di daerah Tebet beberapa minggu lalu," ujar Annisa


Menurut Annisa, pada dasarnya racikan Es Kepal Cokelat yang sedang menjadi tren di Indonesia sama dengan di Malaysia. Mulai dari bahan, racikan, kemasan, tempat pemasaran, hingga harga yang ditawarkan.

Dari sisi bahan, Es Kepal Cokelat sama dengan Ais Kepal Cokelat, sebutan minuman ini di Malaysia. "Mungkin kalau ada bedanya, hanya Ais Kepal itu Milo-nya lebih khas ya, karena jujur memang beda Milo di sini dan di sana," ucapnya.

Begitu pula dari sisi racikan dan kemasan, baginya sama saja. Namun, ada sedikit pembeda yang pada Es Kepal Cokelat belakangan ini, yaitu lebih banyak pilihan topping. Sedangkan pada Ais Kepal Cokelat, biasanya topping hanya kacang dan biskuit Oreo.

"Kalau di sini, saya sempat lihat ada yang ditambah macam-macam, bahkan hingga Milo-nya diganti dengan green tea, tapi racikannya masih tetap sama," jelasnya.

Kemudian, dari sisi tempat pemasaran dan harga yang ditawarkan juga relatif sama. Untuk satu mangkuk Es Kepal Cokelat, rata-rata dijual dengan harga Rp15-20 ribu, meski ada pula pedagang yang lebih banting harga dengan menjual mulai dari Rp8-10 ribu.

Sedangkan di Malaysia, Ais Kepal Cokelat dibanderol dengan harga RM5-6 per bungkus, atau sekitar Rp17.500-21.000 (berdasarkan kurs rupiah Rp3.500 per ringgit). "Ya kisaran harganya sama lah," imbuhnya.

Lalu, bagaimana dengan trennya? Menurut Annisa, dari sisi tren, saat ini memang Ais Kepal Cokelat juga tengah digandrungi masyarakat Malaysia karena merupakan minuman jenis baru, sehingga masih membuat banyak orang penasaran. Makanya, ia pun tak heran bila Es Kepal Milo kemudian juga diganderungi masyarakat Indonesia.

"Siapa sih yang tidak suka susu cokelat? Apalagi masyarakat Indonesia memang relatif pribadi yang suka mencoba ya, apalagi kalau sedang tren," katanya.

Berbeda dengan Annisa, Karina Safira (27) rupanya baru pertama kali mencicipi Es Kepal Cokelat di Indonesia. Namun, ia mengaku ingin mencoba lantaran sedang tren di kalangan anak muda, khususnya di media sosial.

"Saya follow satu akun Instagram yang suka posting cemilan, dan waktu itu pertama kali tahu dari akun itu. Jadi mau cari-cari juga deh untuk mencoba. Teman-teman saya juga pada 'ngomongin', jadi makin penasaran," katanya.

Ia bilang, akhirnya pada minggu lalu, ia mencicip Es Kepal Cokelat di daerah Kalibata, Jakarta Selatan. Baginya, seperti yang sudah dibayangkan, memang Es Kepal Cokelat ini merupakan minuman jenis baru, sehingga berhasil menarik perhatian masyarakat.

"Enak sih, seperti minum Milo dengan cara baru. Tapi kalau sudah kebanyakan mungkin agak 'enek' ya, karena ini banyak banget ternyata susunya. Tapi ya boleh lah untuk dicoba," tuturnya.

Kendati begitu, seperti halnya minuman yang sedang tren, Karina menilai, bisa saja nantinya Es Kepal Cokelat ini sudah tak digandrungi lantaran bermunculannya minuman-minuman jenis baru yang siap menggoda masyarakat.

Dirga Fabio, seorang penjual Es Kepal Cokelat di kawasan Tebet mengaku, ide awal menjual minuman ini memang karena terinspirasi dari Ais Kepal Cokelat yang ada di Malaysia. Baginya, minuman ini tentu cocok pula untuk dijajakan kepada konsumen di Indonesia karena susu coklat yang digunakan juga cukup diganderungi konsumen di dalam negeri.

Namun, ia mengakui memang ada pembeda antara susu coklat Milo yang dijual di Malaysia dan Indonesia. "Makanya kami mau jual kualitas yang sama jadi kami ambil susu coklatnya dari Malaysia juga, meski jadi sedikit lebih mahal bahan bakunya," ujarnya.

Fabio bilang, ia pertama kali menjual Es Kepal Cokelat pada akhir Maret lalu. Pada awal bisnisnya, minuman ini rupanya cukup menarik masyarakat, namun penjualannya masih minim. "Awalnya sehari bisa jual 100-200 cup saja," katanya.

Namun, dengan semakin tingginya popularitas minuman ini, kini ia bisa menjual minuman yang diberi nama Es Kepal Cokelat Viral hingga 1.700 cup per hari. "Keuntungannya bisa sampai Rp34 juta per hari," pungkasnya. (lav)

Penulis
: Fidel W
Editor
: Fidel W
Sumber
: cnn
Tag:cemilanes kepalindonesiajajananMalaysiaMilosusu

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.