Ekonomi

Rupiah Masih Singkirkan Pamor Dollar AS

Administrator
Matatelinga - Jakarta, Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis, seiring
dengan kekhawatiran akan melemahnya indeks manufaktur di AS. Meski
demikian, Rupiah pada pagi ini masih bergerak dalam kisaran sempit.


Melansir Bloomberg Dollar Index, Selasa (25/3/2014), Rupiah dalam perdagangan non-delivery forward (NDF)
menguat 18 poin ke Rp11.362 per USD, dari Rp11.380 per USD. Pagi ini,
Rupiah bergerak dalam kisaran Rp11.353-Rp11.370 per USD.


Para
analis dalam sebuah survei memperkirakan, aktivitas manufaktur AS
melambat pada Maret. Hal ini menyebabkan dolar AS mengalami pelemahan.
Greenback mengalami tekanan, setelah perusahaan data keuangan Market
mengatakan US Manufacturing Purchasing Managers Index merosot ke 55,5
dari 57,1 pada Februari.


Selain itu, indeks dolar AS (DXY)
tergelincir ke 79,934 dari sesi tertinggi 80,290, adapun level tertinggi
tiga mingguan adalah 80,354. Investor berburu dolar AS minggu lalu,
karena Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengatakan ada kemungkinan
untuk menaikkan suku bunga awal tahun depan.


Mata uang umum
Eropa, naik ke USD1,3877 per euro dari USD1,3760 per euro. Terakhir
diperdagangkan di USD1,3837 per euro, bergerak dari puncak 2,5 tahunan
di USD1,3967 per euro. Sementara jika dibandingkan yen, dolar AS turun
menjadi 102,23 dari 102,65, sementara euro naik tipis menjadi 141,45
dari 140,72.


Dolar Australia juga menjadi mata uang yang
mengalami penguatan, dengan naik ke USD0,9150 dolar Australia, level
tertinggi yang tidak terlihat sejak pertengahan Desember.




(KNIA/Okz)

Tag:BIekonomiihsginflasisaham

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.