Ekonomi

Saham - Saham Yang Start Di Red Line

Administrator
Matatelinga - Jakarta, Perdagangan saham perdana PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) dibuka
melemah 5 poin menjadi sebesar Rp895 per lembar saham dari harga saham
perdana yang ditawarkan pada saat Initial Public Offering (IPO) di kisaran Rp900 per lembar saham.


Saham
emiten ke-10 di BEI ini sempat tercatat dengan nilai terendah menyentuh
di angka Rp895 per lembar saham dan nilai saham tertinggi sebesar Rp990
per lembar saham. Total frekuensi saham sebanyak 118 kali dengan volume
sebesar 3.000 lot dengan nilai total transaksi sebesar Rp1 miliar.


Presiden
Direktur LRNA GT Soerbakti mengatakan, sektor transportasi memiliki
peran yang penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
terus membaik dari tahun ke tahun. Terutama bagi negara kepulauan
seperti Indonesia yang membutuhkan moda transportasi sebagai penghubung
untuk menunjang segala aktivitas.


"Perekonomian sebuah negara
tidak akan bisa bertumbuh tanpa adanya sistem transportasi yang baik
untuk mobilisasi orang dan barang. Maka dari itu kami terus tingkatkan
kualitas pelayanan," ucap Soerbakti di Gedung Bursa Efek Indonesia
(BEI), Jakarta, Selasa (15/4/2014).


Sementara itu, Direktur
Utama BEI Ito Warsito mengatakan pada hari ini adalah hari yang
bersejarah bagi Eka Sari Lorena Transport yang akan mencatatkan saham
perdananya di BEI.


"Saham Eka Sari Lorena Transport dicatatkan
dengan kode LRNA mengambil nama merek Lorena, tentunya kami berharap
dengan dicatatkan saham LRNA, perdagangan saham di BEI semakin semarak
dan saham LRNA menjadi bagian dari koleksi para investor di BEI,"
paparnya.


Tidak lupa, Ito mengingatkan kepada emiten baru agar
menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Hal ini
tidak terlepas bahwa saham LRNA sudah menjadi perusahaan terbuka dan ada
pemegang saham publik.


Perseroan akan melepaskan sebanyak 150
juta lembar sahamnya atau setara dengan 42,86 persen dari total modal
ditempatkan dan disetor. Dengan demikian, nilai IPO ini mencapai Rp135
miliar.


Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga menerbitkan 30
juta lembar waran seri I. Waran ini akan diberikan kepada setiap
pemegang saham yang namanya tercatat di DPS dengan rasio tiap lima saham
akan mendapat satu waran.




(KNIA/Okz)

Tag:BIekonomiihsginflasisaham

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.