✕
Ekonomi

Subsidi BBM Rp400 T Dinikmati Orang Kaya

Administrator
Menteri ESDM Jero Wacik,
Matatelinga - Jakarta, Selalu dikatakan oleh Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik,su
dah bukan rahasia lagi bahwa kebijakan subsidi bahan bakar minyak
(BBM) salah sasaran atau bisa dikatakan dinikmati oleh golongan menengah
ke atas.

Ia menjelaskan,
setidaknya pemerintah menghabiskan sekira Rp350 hingga Rp400 triliun
setiap tahunnya untuk subsidi energi yang di dalamnya ada subsidi BBM
dan subsidi listrik.

"Hampir Rp350 triliun anggaran pembangunan
ini habis dipakai subsidi energi BBM dan listrik," ucap Jero saat
konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (5/8/2014).

Kendati
demikian, dari dana sebesar Rp350 triliun untuk subsidi energi, Jero
menyebut 77 persen subsidi yang digelontorkan negara dinikmati
masyarakat menengah ke atas.

"Subsidi energi seperti BBM itu
kami teliti sebanyak 77 persen dinikmati masyarakat menengah ke atas dan
kaya. Mereka tidak berhak mendapat subsidi. Orang punya mobil itu sudah
mulai masuk kelas menengah. Kalau baru sepeda motor itu belum mampu dan
hampir mampu wajib disubsidi. Mobil itu kategori mampu walaupun cicilan
juga," tegas Jero.

Padahal, menurut Jero, dalam amanat
undang-undang yang ada, subsidi harus diberikan kepada golongan yang
tidak mampu. Dengan keadaan tersebut, anggaran subsidi yang begitu besar
pun mengganggu pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan Indonesia.

"Itu
hampir Rp350 miliar–Rp400 triliun anggaran seharusnya untuk pembangunan
habis untuk subsidi BBM maupun listrik. Semua sepakat bahwa itu kalau
dibiarkan semua sebagian besar anggaran itu jadi subsidi tidak bisa
dipakai membangun infrastruktur, kesehatan pendidikan. Semua sepakat
subsidi harus dikurangi," paparnya.

Oleh karena itu, pemerintah
mengambil langkah untuk pengendalian BBM subsidi ini. Seperti,
menerapkan beberapa kebijakan yang di antaranya tidak menjual solar
subsidi di Jakarta Pusat. Selain itu, pemerintah juga tidak menjual BBM
bersubsidi seperti premium di jalan tol.

"Kami mendapat tugas
bagaimana caranya menurunkan subsidi tekad kita semua. Masyarakat punya
mobil dua dan tiga, rumah sudah pakai AC, listrik sudah 3.500 watt
kelompok tidak boleh mendapat subsidi. Tapi, sekarang mereka masih dapat
subsidi," jelasnya.


(Mt/Okz)

Tag:saham

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.