Nasional

Semangat Rayakan Nyepi, Ogoh-Ogoh Diserbu Anak-anak

Administrator
Matatelinga - Denpasar, Patung raksasa ogoh-ogoh yang direpresentasikan simbol buta kala atau
kejahatan yang biasanya diarak orang dewa menjelang hari Nyepi, ternyata
juga menjadi idola anak-anak.


Mereka tak ketinggalan berburu
ogoh-ogoh untuk diusung ramai-ramai dalam menyemarakkan Nyepi di Bali.
Menjelang Nyepi, pemuda banjar di Pulau Dewata adu kreasi membuat patung
raksasa meski tetap mengacu konteks Nyepi.


Selain ogoh-ogoh
berukuran jumbo itu, yang tak kalah serunya kehadiran ogoh-ogoh mini.
Salah seorang perajin I Gusti Ngurah Putra Pamungkas (25) mengatakan,
ogoh-ogoh mini itu sebenarnya lebih bertujuan menyemarakkan Nyepi.


Pada
malam pangrupukan atau malam menjelang Nyepi, ogoh-ogoh itu diarak
keliling desa kemudian dibakar sekaligus menandai dimulainya tapa berata
penyepian.


"Kalau ogoh-ogoh besar untuk orang dewasa, padahal
anak-anak ingin juga menyemarakkan Nyepi, sehingga kami bikin ogoh-ogoh
mini," jelas Putra yang berjualan di Jalan Raya Sempidi, Mengwi, Badung
Minggu (30/3/2014).


Ia bersama beberapa temannya, membuat
ogoh-ogoh mini untuk dijual ke masyarakat umum dengan sasaran anak-anak.
Bentuk dan ukurannya berbeda-beda satu sama lain, namun temanya tetap
mengacu Nyepi yakni buta kala.


Yang pasti, ogoh-ogoh itu cukup
ringan bisa diangkat anak-anak. Hiasan dan warna-warna yang dipakai,
cukup mencolok seperti merah, kuning hijau. Pembuatannya, tidak serumit
membikin ogoh-ogoh jumbo.


Material yang dipakai juga hampir sama
seperti gabus, kayu, kain, lem dan parasok (bahan untuk membuat seperti
rambut). Soal harga, ogoh-ogoh mini dibandrol antara Rp100 hingga Rp500
ribu per buah. Sedangkan strategi penjualan dengan memajang di pinggir
jalan sehingga mudah dilihat orang melintas.


Dalam sehari, dia
mampu menjual sekira 25 buah yang sebagian besar pembelinya adalah
anak-anak. Putra adalah satu dari sekian banyak yang mengais rejeki dari
barang yang terkesan cukup menyeramkan itu.


Ogoh-ogoh tak lagi
mengesankan seram, menakutkan, dan hanya bisa diangkat beramai-ramai.
Lewat kerajinan ogoh-ogoh mini itu, bisa diangkat dibawa anak-anak.
Sebagian dipakai untuk hiasan di rumah, sebagian lagi akan diarak pada
malam pangrupukan yang serentak digelar malam ini di seluruh Pulau Bali.





(KNIA/Okz)

Tag:indonesianasionalsby

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.