MATATELINGA, Milan: Penggawa anyar Inter Milan, Romelu Lukaku, merasakan dampak positif dari meninggalkan Manchester United pada bursa transfer musim panas 2019. Sejak meninggalkan Setan Merah -julukan Man United, Lukaku merasa menjadi lebih dewasa.
Dalam hal ini, Lukaku menjadikan takaran dewasa dengan memberi kontribusi besar kepada seluruh pihak di tim. Penyerang asal Belgia itu mengaku tak lagi hanya mementingkan penampilan dirinya di atas lapangan, tetapi juga seluruh rekan-rekannya.
Karena itu, kerja sama yang apik pun akhirnya bisa dijalin Lukaku dengan penggawa lainnya di Inter. Kondisi ini telah membuat Inter berhasil meraih hasil manis di berbagai pertandingan. Di bawah asuhan Antonio Conte, Lukaku sendiri diketahui telah mencetak 23 gol dalam 35 penampilan di semua kompetisi.
Lukaku mengatakan bahwa dia telah mengerjakan lebih banyak aspek dalam permainannya selama musim 2019-2020 ini. Hal itu termasuk memberikan assist untuk rekan satu timnya, di mana dia telah mencatatkan lima assist di semua kompetisi musim ini.
Musim debut De Ligt bersama Juventus memang terbilang tak terlalu mulus. Dari 27 penampilannya di berbagai kompetisi, ia kerap kali tak menjadi pilihan sang pelatih, Maurizio Sarri, untuk menjadi Starting XI.
Karena itu, masa depan De Ligt pun perlahan mulai diterpa rumor kurang sedap. Ia bahkan disebut-sebut punya peluang untuk hijrah ke Inggris pada musim panas 2020. Masa depan De Ligt dikaitkan dengan Manchester United.
"Ketika Anda dewasa, ini bukan hanya tentang diri Anda sendiri. Mencetak gol adalah obat saya, itulah yang saya jalani. Tetapi semakin tua usia Anda, Anda harus menggunakan kecerdasan Anda, saya adalah murid dalam permainan," ujar Lukaku, sebagaimana dikutip dari Sportsmole, Minggu (5/4/2020).
"Saya pikir jika saya ingin membantu tim saya, saya harus mampu memberikan assist. Itu tidak bisa hanya saya (mencetak gol), itu harus memberi kontribusi kepada orang di samping Anda. Semua orang harus merasa penting,” tukasnya
