Ekonomi

Hubungan China-AS Merosot Sejak Virus Corona, Bursa Asia Naik

Administrator
Hand Over
China-AS
MATATELINGA, Jakarta:  Hubungan China-AS merosot sejak pecahnya virus corona, dimana administrasi Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping memperdagangkan duri atas pandemi, termasuk tuduhan menutup-nutupi dan kurangnya transparansi.



Kedua negara adikuasa juga berselisih soal Hong Kong, hak asasi manusia, perdagangan, dan dukungan AS untuk Taiwan yang diklaim Tiongkok.


Pada saat yang sama, para analis mengatakan stimulus bank sentral yang luas untuk membantu menumpulkan goncangan ekonomi dari pandemi COVID-19 yang terus menopang sentimen dan mendukung pasar saham.


Bursa Asia dibuka menguat pada awal perdagangan pekan ini. Senin (25/5) pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 naik260,44 poin atau 1,28% ke 20.648,60, sementara ASX 200 naik 86,97 poin atau 1,58% ke 5.584. 


Mengutip Reuters, Senin (25/5/2020), investor mulai berhati-hati karena meski ada sentimen dari bank sentral global yang meningkatkan pelonggaran moneter, namun ketegangan perdagangan antara China dan AS yang kembali meningkat membuat risk appetite investor berkurang.



Indeks Nikkei melonjak 1,5% setelah surat kabar Nikkei melaporkan bahwa Jepang mempertimbangkan paket stimulus baru senilai lebih dari US$ 929 miliar yang sebagian besar akan terdiri dari program bantuan keuangan untuk perusahaan yang terkena pandemi virus corona.


Analis memperkirakan perdagangan akan tenang dan pasar AS dan Inggris libur.


Penulis
: Mtc
Editor
: Amrizal
Sumber
: ktn

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.