Ekonomi

Posisi si Kuning Tertahan, Ketidakpastian Ekonomi, Akibat Virus Corona

Administrator
Hand Over
ilustrasi
MATATELINGA, Jakarta:  Posisi si kuning tertahan walau pasar global sedang diselimuti kekhawatiran dan ketidakpastian ekonomi akibat virus corona. Biasanya, momen seperti ini menjadi kesempatan atawa titik balik bagi emas untuk menunjukkan pesonanya.



Namun, pada tiga bulan pertama tahun ini, kilau emas malah kalah jauh dari paladium. Bahkan, kini harganya sudah disalip oleh paladium yang kini menjadi komoditas logam mulia paling mahal.


Emas yang dikenal sebagai aset safe haven terbaik nyatanya tak mampu unjuk gigi di kuartal I-2020 kemarin. 


Berdasarkan Bloomberg, pada triwulan I-2020, harga emas kontrak pengiriman Juni 2020 di Commodity Exchange naik 4,01% dari US$ 1.5365,10 per ons troi menjadi US$ 1.596,60 per ons troi pada 31 Maret lalu. 


Analis Monex Investindo Futures Faisyal menjelaskan, kilau emas kurang menyilaukan karena investor beralih untuk memburu uang tunai. Sehingga emas sebagai safe haven justru dijual oleh para investor guna mendapatkan uang tunai di tengah situasi saat ini.


"Ini yang membuat harga emas sempat terkoreksi cukup dalam karena investor serempak melakukan aksi jual. Investor saat ini lebih memilih memegang dolar Amerika Serikat (AS) ketimbang menyimpan emas,” jelas Faisyal ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat kemarin(3/4).



Untuk jangka pendek, Faisyal juga menilai prospek emas masih cenderung belum akan membaik. Hal ini dikarenakan selama volatilitas masih tinggi, emas justru belum akan diburu, sementara dolar AS masih akan tetap jadi primadona.


Penulis
: Mtc
Editor
: Amrizal
Sumber
: ktn

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.