Ekonomi

Tawarkan Yield Tinggi, Obligasi RI Lebih Menarik

Administrator
Matatelinga - Jakarta, Pemotongan stimulus yang dilakukan the Federal Reserve Amerika Serikat
(AS) menggambarkan bahwa perekonomian Negeri Paman Sam tersebut mulai
kembali pulih. Akibatnya, dana-dana yang dahulu terbang ke negara-negara
berkembang mulai kembali mengincar AS.

Keluarnya dana tersebut,
juga dialami oleh Indonesia. Capital outflow ini juga membuat nilai
tukar Rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan, yang berdampak
langsung terhadap beban anggaran. Pasalnya, impor Indonesia masih
terbilang tinggi.

Meski demikian, Pengamat pasar modal, Rahadyo
Anggoro Widagdo, melihat dana asing tersebut tidak akan pergi jauh dari
Indonesia. "Dana asing pasti kembali ke Indonesia, karena 2014
pemerintah terbitkan obligasi," jelas dia kepada sumber di Jakarta, Jumat (14/2/2014).

Menurutnya,
dengan obligasi yang memiliki yield lebih besar daripada yang
ditawarkan di AS, maka investor akan lebih memilih Indonesia. Sekadar
informasi, saat ini Indonesia masuk dalam negara layak investasi alias
Investment grade.

Dia melanjutkan, meskipun saat ini the Fed
memperlambat laju stimulus, namun hal ini masih lebih baik. "Tapi saya
rasa hanya menunggu timing, bagaimana setelahnya mereka akan melihat
kembali," tukas dia.

Sekadar informasi, pemerintah segera
menerbitkan Sukuk Negara Ritel Seri SR-006 atau Sukri SR-006 Tahun 2014.
Penerbitan ini, dilakukan untuk membiayai proyek-proyek pada 2014.
Adapun tingkat imbalan (yield) yang ditetapkan sebesar 8,75 persen per tahunnya, naik dibandingkan SR-005 sebesar 6 persen



(Okc/KNIA)

Tag:KPKkorupsi

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.