✕
Aceh

Berkolaborasi, Seniman asal Aceh dan Bali Pentaskan Karya Tari Filter


MATATELINGA
Dua seniman asal Aceh dan Bali berkolaborasi saat menampilkan karya tari Filter
MATATELINGA, Aceh: Hibah Seni Kelola tahun 2019 mementaskan karya tari "Filter" di Banda Aceh. Salah satu dari 5 peraih Pementasan tersebut mempertemukan koreografer Sabri Gusmail (Aceh) dan komposer Miyoshi Masato (Bali). 


Mengusung isu hoax sebagai inspirasi karya, kedua kolaborator sukses menampilkan pertunjukan berdurasi 60 menit yang didukung 3 penari dan 1 pemusik yang sekaligus berperan sebagai komposer. 


Gedung tertutup Taman Seni dan Budaya Aceh menjadi saksi pementasan 2 seniman tersebut. Dipentaskan sebanyak 2 kali pada hari awal Agustus kemarin (siang dan malam), acara dihadiri masyarakat umum, mahasiswa, pelajar, seniman, akademisi serta praktisi seni di Aceh.


Pementasan tersebut disupport penuh Yayasan Kelola Jakarta dan didukung oleh ISBI Aceh, Disbudpar Aceh, UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh, Lembaga Seulanga dan Labor Seni Terasuluh.


Pengolahan gerak, bunyi, properti dan unsur pendukung tari lainnya dikemas sebagai gambaran era digital dan peredaran berita di dalamnya. 


Sabri, salah satu kolaborator dan dosen seni tari di ISBI Aceh mengatakan, saat ini berita bohong atau hoaks dianggap menjadi hantu news yang cukup meresahkan. Efek negatifnya dapat mempengaruhi cara pandang individu, kelompok hingga negara dalam menanggapi berita. 


"Celakanya, jika hoaks terus dilakukan berulang-ulang hingga dianggap menjadi sebuah fakta kebenaran," ungkap Sabri, Minggu (17/8/2019). 


Selain pementasan, sesi diskusi menjadi rangkaian kegiatan tersebut. Dilakukan untuk membuka ruang tanya jawab, tanggapan dan saran atas penyajian pertunjukan. Banyak penonton yang bertanya tentang bagaimana proses kerja kolaborasi yang dilakukan. eperti apa pelahiran ide kedalam karya, hingga trik dan tips tahapan yang dilakukan kolaborator untuk dapat meraih Hibah Seni Kelola.


Kata 'Filter' diartikan sebagai bentuk atau cara individu dalam mencermati berita saat ini. Bagaimana individu berkomunikasi secara digital, patutnya ini menjadi sebuah metode untuk bersikap dalam hal mengonsumsi informasi. Mencoba memberikan gambaran, tawaran, serta pesan, bagaimana memilih dan menentukan setiap informasi yang berserakkan di media sosial menjadi sesuatu yang bermanfaat bukan sebaliknya, menyesatkan. 


"Kami merasa punya tanggung jawab sebagai seorang seniman untuk berkarya lewat bi dangnya masing-masing untuk merespon fenomena yang terjadi di sekitar, sebagai bagian dari kontrol sosial dan mengutarakannya lewat gerak dan musik," pungkas kedua kolaborator.


(Mtc)

Penulis
: Mtc
Editor
: Fajar
Tag:blibliHibah Seni Kelola tahun 2019MatatelingaTerkinimatatelinga.commatatelinga com

Situs ini menggunakan cookies. Untuk meningkatkan pengalaman Anda saat mengunjungi situs ini mohon Anda setujui penggunaan cookies pada situs ini.